Di SMA ini saya mulai banyak mengikuti kegiatan-kegiatan
disekolah mulai dari organisasi, dan juga ekskul. Gak kaya kebanyakan orang
yang memilih ekskul bola, basket, pramuka atau yang lainnya, di SMA saya
mengikuti ekstrakulikuler Jurnalistik, namanya adalah Just. Awalnya saya
mengikuti ekskul ini, hanya karena tertarik dengan popotoan dan edit-mengedit,
namun akhirnya saya menemukan warna baru yang mungkin gak akan didapet dari
ekskul lainnya.
Emang
sih, mungkin gak ada yang berbeda dari kumpulnya kita dan kumpulnya ekskul lain.
Namun dibalik itu, ketika kami bekerja, ketika kami terjun ke lapangan, barulah
rasa itu muncul, yaitu rasa kekadi-lanceukan yang sangat dalam. Apa yang
dilakukan seorang staf redaksi just?.
Dengan ekskul ini juga, saya mulai mengenal
bakat saya, mengenal apa yang saya suka dan apa yang saya ingin buat di masa
SMA. Namun sayang, ketika semua itu telah ditemukan, sayang sekali, saya
terhalang untuk berkarya dikarenakan jabatan saya di organisasi. Padahal saya
rasa organisasi semacam itu bukanlah minat dan bakat saya. Walau begitu, walau
waktu saya sedikit untuk ekskul ini, walau dalam etika organisasi saya jangan
terlalu aktif di ekskul. Saya tak perduli, bila saya dimarahi, saya tak
perduli, dibilang egois, saya tak perduli, karana inilah jalan ninjaku,
weiiiiiiiiiis, jangan serius teuing lah lur.
Selain itu, di ekstrakulikuler
ini saya menemukan pengalaman-pengalaman yang tak terlupakan. Terutama saat
saya mengikuti lomba film pendek bersama 2 orang teman saya. Disitu saya
merasakan bagaimana ambisi yang tinggi, bagaimana optimisme yang menggebu, dan bagaimana
rasa percaya diri tinggi. Namun disitu juga saya merasakan bagaimana sulitnya
kerepotan, bagaimana lelahnya kerja keras, bagaimana penyesalan akan hal yang
kecil, bagaimana tidak enaknya kekalahan, bagaimana pahitnya kegagalan, dan
bagaimana tangisan karena penyesalan.
Namun
hikmahnya, saya diajarkan untuk tidak egois, tidak sombong, teliti, dan yang
utama adalah bangkit dari kegagalan. Karena saya yakin itu hanyalah awal dari
pahit manisnya hidup lainnya yang sudah menanti didepan. Karena kegagalan
diawal bukanlah masalah besar, karena tetes air hujan yang jernih pun berawal
dari awan hujan yang mendung. Kesuksesan yang sejati dan benar benar kesuksesan
adalah bila kesuksesan tersebut diraih dari cucuran keringat, kerjakeras,
pemikiran, dan rencana yang matang. Apapun yang terjadi, mau jadi OSIS atau DPR
sekalipun, sekarang saya adalah Staf Redaksi Jurnalistik SMAN Tanjungsari, dan
saya bangga akan hal itu.
Karena
kami adalah just, pekerja dibalik layar apa saja, penabur berbagai cerita dan
prosa, pengubah hal biasa menjadi luarbiasa. Kami adlah just, pahlawan tanpa
harap uang sejuta, tapi pahlawan pencipta ekspektasi dan perubah realita. Kami
bukan anak yang paling pintar, kami bukan anak yang jago menggambar, tapi kami
adalah anak yang siap untuk belajar, dan mewujudkan mimpi hingga dunia menjadi
gempar (buku just 2015).
We are Just!, but we will build a movement.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar