Minggu, 14 Februari 2016

Sendiri





            Pernahkah suatu saat ketika anda bersama teman-teman anda yang sedang tertawa senang dan gembira bersama, namun anda lebih memilih untuk pergi dan menyendiri?. Pernahkah anda merasa bosan ketika anda sedang bersama banyak orang disekitar anda?. Hal itu sering menimpaku di banyak waktu. Suara pohon yang tertiup angin kadang lebih membahagiakan dibanding lelucon-lelucon lucu
sahabatmu. Aku selalu bertanya dalam hati, kenapa hal itu bisa terjadi. Kenapa aku selalu merasa kesepian saat banyak orang di sekeliling.
            Ketika bel pulang sekolah berbunyi, dan ketika itu banyak orang yang pergi meninggalkan kelas dan ada juga yang saling menyapa, bercanda dan berkomunikasi. Ketika itu aku malah tetap duduk dibangku dekat jendela, lalu menatap ke luar jendela sambil memasang earphone ke telinga. Tak jelas kemana arah tatapan mataku tertuju, namun di balik tatapan kosong itu, selalu ada bayangan-bayangan, hayalan-hayalan yang kadang lebih seru daripada menonton infotaiment.
            Tubuhku lemas. Jam di handphone menunjukan bahwa diriku sudah cukup lama terdiam di tempat itu. Dan aku masih harus berkumpul bersama temanku  di organisasi sekolah. Sungguh malas rasanya. Ketika datang ke ruang sekretariat, aku melihat teman-temanku yang sibuk mengerjakan tugas yang telah aku bagikan. Malas rasanya, apalagi ketika mereka bertanya padaku, masalah ini, itu. Terkadang aku menjawab pertanyaan mereka dengan nada marah. Sebagai pemimpin dalam organisasi, aku bukanlah seorang pemimpin yang baik. Terkadang aku mengeluarkan sifat keegoisan, dan bertindak atas dasar perasaan. Mungkin itu aku lakukan karena aku jenuh, aku marah, aku lemas, dan mungkin aku merasa sepi.
            Ketika teman-temanku sibuk dengan pekerjaan mereka, dan walaupun diriku juga sebenarnya masih memiliki banyak pekerjaan yang juga membebani pikiran. Aku memilih untuk pergi ke koperasi sekolah kemudian membeli sebotol minuman dingin, lalu duduk di tangga di bawah pohon besar dekat lapang upacara. Aku duduk di situ bukan untuk melihat ekskul-ekskul beraktifitas, aku duduk di situ bukan untuk mencari perhatian, tapi aku hanya ingin sendiri, dan bisa memandangi langit yang biru, tempat dimana aku menggantungkan cita-cita.
            Hampir setiap hari aku duduk di tempat itu. Padahal aku punya banyak teman yang bisa saja saat itu aku menghabiskan waktu bersama mereka. Aku teringat pesan terakhir Uzumaki Kushina kepada anaknya, Naruto, sebelum ia meninggal. Ketika itu ia berkata “....carilah teman, tak banyak pun tak apa, carilah teman yang bisa dipercaya,...”. Walaupun aku mempunyai banyak sekali teman. Tapi gak banyak teman yang benar-benar aku percaya. Bahkan bisa dibilang tidak ada. Teman-temanku sudah aku anggap seperti keluargaku sendiri. Aku sangat menyayangi mereka, aku mempercayai mereka, tapi tidak sepenuhnya percaya.  
            Mungkin itulah alasan kenapa aku memilih menyendiri. Karena aku tidak mempunyai teman yang sangat dipercaya, untuk menyimpan cerita-ceritaku dan rahasia-rahasia tentang diriku, jadi aku hanya menceritakan masalahku pada diriku sendiri. Namun tak ada jalan lain, bila tidak ada teman yang sepenuhnya aku percayai, aku harus percaya pada diriku sendiri. Walaupun sebenarnya aku juga sering berbohong pada diriku sendiri.
            Aku selalu menyendiri, itu bukan karena aku ingin pergi dan menjauhi  orang-orang. Pergi dari komunitas untuk berinteraksi, manusia itu adalah makhluk sosial. Dan aku menyendiri, karena aku tahu, aku akan kembali ke orang-orang disekitarku untuk berinteraksi, barcanda, dan berkomunikasi lagi.,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar