Pernahkah
suatu saat ketika anda bersama teman-teman anda yang sedang tertawa senang dan
gembira bersama, namun anda lebih memilih untuk pergi dan menyendiri?. Pernahkah
anda merasa bosan ketika anda sedang bersama banyak orang disekitar anda?. Hal itu
sering menimpaku di banyak waktu. Suara pohon yang tertiup angin kadang lebih
membahagiakan dibanding lelucon-lelucon lucu
sahabatmu. Aku selalu bertanya dalam hati, kenapa hal itu bisa terjadi. Kenapa aku selalu merasa kesepian saat banyak orang di sekeliling.
sahabatmu. Aku selalu bertanya dalam hati, kenapa hal itu bisa terjadi. Kenapa aku selalu merasa kesepian saat banyak orang di sekeliling.
Ketika bel
pulang sekolah berbunyi, dan ketika itu banyak orang yang pergi meninggalkan
kelas dan ada juga yang saling menyapa, bercanda dan berkomunikasi. Ketika itu
aku malah tetap duduk dibangku dekat jendela, lalu menatap ke luar jendela
sambil memasang earphone ke telinga. Tak jelas kemana arah tatapan mataku
tertuju, namun di balik tatapan kosong itu, selalu ada bayangan-bayangan,
hayalan-hayalan yang kadang lebih seru daripada menonton infotaiment.
Tubuhku
lemas. Jam di handphone menunjukan bahwa diriku sudah cukup lama terdiam di
tempat itu. Dan aku masih harus berkumpul bersama temanku di organisasi sekolah. Sungguh malas rasanya.
Ketika datang ke ruang sekretariat, aku melihat teman-temanku yang sibuk
mengerjakan tugas yang telah aku bagikan. Malas rasanya, apalagi ketika mereka
bertanya padaku, masalah ini, itu. Terkadang aku menjawab pertanyaan mereka
dengan nada marah. Sebagai pemimpin dalam organisasi, aku bukanlah seorang
pemimpin yang baik. Terkadang aku mengeluarkan sifat keegoisan, dan bertindak
atas dasar perasaan. Mungkin itu aku lakukan karena aku jenuh, aku marah, aku
lemas, dan mungkin aku merasa sepi.
Ketika
teman-temanku sibuk dengan pekerjaan mereka, dan walaupun diriku juga
sebenarnya masih memiliki banyak pekerjaan yang juga membebani pikiran. Aku
memilih untuk pergi ke koperasi sekolah kemudian membeli sebotol minuman
dingin, lalu duduk di tangga di bawah pohon besar dekat lapang upacara. Aku
duduk di situ bukan untuk melihat ekskul-ekskul beraktifitas, aku duduk di situ
bukan untuk mencari perhatian, tapi aku hanya ingin sendiri, dan bisa
memandangi langit yang biru, tempat dimana aku menggantungkan cita-cita.
Hampir
setiap hari aku duduk di tempat itu. Padahal aku punya banyak teman yang bisa
saja saat itu aku menghabiskan waktu bersama mereka. Aku teringat pesan
terakhir Uzumaki Kushina kepada anaknya, Naruto, sebelum ia meninggal. Ketika
itu ia berkata “....carilah teman, tak banyak pun tak apa, carilah teman yang
bisa dipercaya,...”. Walaupun aku mempunyai banyak sekali teman. Tapi gak
banyak teman yang benar-benar aku percaya. Bahkan bisa dibilang tidak ada. Teman-temanku
sudah aku anggap seperti keluargaku sendiri. Aku sangat menyayangi mereka, aku
mempercayai mereka, tapi tidak sepenuhnya percaya.
Mungkin
itulah alasan kenapa aku memilih menyendiri. Karena aku tidak mempunyai teman
yang sangat dipercaya, untuk menyimpan cerita-ceritaku dan rahasia-rahasia
tentang diriku, jadi aku hanya menceritakan masalahku pada diriku sendiri.
Namun tak ada jalan lain, bila tidak ada teman yang sepenuhnya aku percayai,
aku harus percaya pada diriku sendiri. Walaupun sebenarnya aku juga sering
berbohong pada diriku sendiri.
Aku selalu
menyendiri, itu bukan karena aku ingin pergi dan menjauhi orang-orang. Pergi dari komunitas untuk
berinteraksi, manusia itu adalah makhluk sosial. Dan aku menyendiri, karena aku
tahu, aku akan kembali ke orang-orang disekitarku untuk berinteraksi, barcanda,
dan berkomunikasi lagi.,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar